Buku.. Ya hidup kita bagai sebuah buku yang belum selesai.
Beberapa menilainya dari cover, sebagian membaca sinopsisnya lalu kemudian menebak sendiri bagaimana akhir cerita buku itu.
Ada yang membacanya beberapa halaman lalu ditinggalkan. Bosan, tak menarik menurut mereka. Yang lain dengan antusias membongkar sampai ke titik koma.
Tak sedikit yang ingin menyembunyikan halaman-halaman tentang dirinya. Beberapa bahkan menulis identitas dirinya secara palsu. ah siapa pula yang ingin aibnya diketahui.
Buku-buku yang belum selesai. Ditulis dengan apa buku itu? tinta emas? atau tinta darah orang lain?
Ah aku selalu berharap buku yang masih aku tulis ini akhirnya akan menjadi sebuah cerita yang manis. Setidaknya aku berusaha melakukan hal-hal yang baik sehingga pena untuk bukuku akan menari gemulai.
Dan akan menjadi tidak masalah jika banyak orang melihatku dari cover saja. Toh buku ini belum selesai. Aku tak perlu menghias covernya sebaik mungkin.. Toh mereka paling hanya sanggup membaca beberapa halaman saja. Memangnya menjadi diriku semudah itu?
ah iya.. Dan aku tak akan menilai orang lain dari sepenggal cerita saja.. Hei siapa tahu penulisnya suka memberikan kejutan di akhir cerita. Pembaca kan hanya terima jadi, makanya jangan asal tebak..
See? atau jadi buku yang tersegel rapi saja ya? pasti pada pikir dua kali untuk membukanya takut disuruh bayar hihihi ah tapi kalau dipikir2 tidak mengapa menjadi buku yang agak terbuka, ilmu kan harus dibagi-bagi hehe
Tapi kalau perempuan diibaratkan sebuah buku ya harus tersegel rapi. Biar ga ada tangan usil buka-buka.
Heemh buku yang belum selesai. Semoga akhirnya baik :) amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar