Selasa, 19 Juni 2012

sedikit dari kemah kerja 2012

berangkat dari kampus tanggal 3 juni 2012, hari minggu pagi dengan tronton. saya pergi membawa 1 koper dan 1 tas ransel besar. yang lain ga kalah heboh dengan koper yang jauh lebih besar dari saya dan ada juga tas carrier. beberapa menggunakan jaket dan sepatu lapangan baru. maklumlah kita ga pernah ada kegiatan lapangan yang mewajibkan menggunakan sepatu lapangan dan macem-macemnya.

Kareumbi itu berada di perbatasan tiga wilayah kabupaten, Bandung, Sumedang dan Garut. tidak ada sinyal kecuali XL itu juga di daerah tertentu alias di pojok sinyal dan beberapa tempat di ketinggian tertentu :p

pertama kali dateng sempat tertipu karena ada spanduk indosat padahal mah sinyal indosat sama sekali ga ada di sana haha. temen-temen si ada yang ganti XL saya sih setia aja gitu ama IM3. seru malah terputus dari dunia luar wahahaha.

banyak banget sebenernya yang pengen di ceritain. tapi bingung mau mulai dari mana. terus disana juga ga foto-foto sendiri tapi di fotoin dan belum pada upload jadi ga bisa pamer :p

emmh terlepas dari ngukur-ngukurnya, saya belajar banyak lebih dari sekedar teori yang dipraktikan langsung di lapangan.

keke ga pernah cerita ya dulu eh semester 5 kemarin, ada mata kuliah namanya Sistem Transformasi Koordinat. dosennya pak Agus. sistem absennya adalah daftar absen di taruh di luar jadi yang mau absen tapi ga mau masuk kelas boleh banget, terserah.. beliau ga pernah ngajar selayaknya dosen wajar. beliau lebih bisa menjelaskan ketika di tanya. jadi ya pasti bengong-bengong aja gitu di kelas. mana cowok-cowoknya juga jarang yang masuk. sering sih ada tugas, yang semua cara ngejawabnya ada di buku ciptaan pak agus. dan bukunya kita bilang sesat karena banyak yang salah tulis, jawaban soal apa di taruh dibawah soal yang mana. aneh dan sesat lah.

orangnya nyentrik banget untuk ukuran orang tua. biasanya emang dosen dari KK Surkad itu di luar prediksi dan berbeda dari kebanyakan dosen lain. unik. berciri khas.

sebelum ke kareumbi, sempat ada kuliah beberapa di dalem kelas. setelah uas mas bro. kebayang kan gimana malesnya masuk kelas. mana di kelas gitu-gitu doang. bapaknya ngerokok. kalau ngomong kadang suka dalem gitu, tapi selalu minta maaf sih. ya yang dateng yang itu itu aja.. rasanya sempet pesimis gitu kemah kerja bakalan sukses.

dan ya si bapak agus ini sih slow selow aja kita ga pada dateng, males-malesan..

kelompok pun di baginya secara acak, begitu juga ketuanya dan divisi-divisi lainnya. sistem arisan. ga bisa pindah kelompok atau pun lainnya.

namun ternyata di lapangan setiap orang mulai memperlihatkan jati dirinya masing-masing, semua orang bisa di andalkan. dan pak agus? ternyata beliau luar biasa. :D saya jadi tau beberapa rasi bintang! kita disana sempet ngamatin bintang pas langitnya lagi cerah! yang masih saya inget rasi bintang crux yang ada alfa, beta, gamma dan delta bentuknya persis kayak layangan :D

arah selatan itu di tunjuk ama si delta *kalau ga salah ;p di dekat rasi bintang crux itu ada alfa dan beta centauri.

terus ada rasi scorpion yang di bagian tengahnya ada bintang warna merah terus saya lupa itu apa namanya heheh -___- seru deh walau cuma sebentar.

pak agus juga bakal menjawab semua pertanyaan tentang pengukuran, dengan senang hati menjelaskan semuanya. sisi lain yang tidak saya rasakan dulu sewaktu di ajar beliau di kelas.

memang kadang harus lebih banyak menghabiskan waktu bersama seseorang, jika kita ingin mengenalnya lebih jauh. betapa menjudge orang lain adalah suatu kesalahan besar. :)

satu dosen yang tidak kalah baik adalah pak dikdik. dulu saya sempat biasa aja ke bapak itu, namun sekarang saya jauh lebih hormat. beliau sering banget membuat segala program dalam kalkulatornya. dengan bangga beliau menyebut dirinya doktor atau dosen kalkulator :D hehehe waktu itu kita sempet bercanda bahwa si kalkulator harga sejuta itu ada tetrisnya. dan ternyata bener emang ada gamesnya hahah bahkan ada games mario bross :p

beliau yang pertama kali memanggil kami lady GeGe :D

beliau sering berkeliling mengunjungi kami yang lagi ngukur. suatu hari pas kami lagi mengukur, tiba-tiba beliau dateng bawa titipin brownies yang dibungkus dengan tisu dari senior kami yang cewek. khusus untuk lady GeGe. siapa lagi kalau bukan saya dan inda. entah kenapa saya terharu :')

yang lebih mengharukan lagi, saya di ceritakan teman saya yang kebetulan sedang berada di pojok sinyal ketika pak didik menelpon cucunya.. percakapannya begini:

(nama cucunya, saya lupa) lagi apa? kalo yang kung (kemungkinan besar eyang kakung) lagi naik naik ke puncak gunung.. (bernyanyi)

ntah kenapa itu so sweeeet banget. apa lagi waktu hari jumat atau sabtu, beliau di jemput keluarganya, pulang duluan. beliau mendatangi tempat bale-bale dimana kami lagi asik ngolah data. sambil menggendong cucunya yang sedang tidur. kata beliau cucunya ulang tahun yang pertama kemarin. aaahhhh so sweeet banget.

segini dulu aja ya pegel ngetiknya :D kapan-kapan saya lanjutin lagi.

sudut pandang saya jauh berubah untuk ke dua dosen tersebut. both of you are totally coooool sir! proud to be one of your student :D

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Tante Keke, Dzifa nama cucunya ayah saya

Regards,
Ayahnya Dzifa

Anonim mengatakan...

Tante Keke, nama lengkap saya : Dzifa Syathir Gania Widyaningtyas. Karena terlalu panjang maka ayah, bunda, yang kakung, yang putri dan lain lain cukup memanggil saya dengan : Dzifa. Saya lahir di Sukabumi tanggal 14 Juni 2010 . Pada waktu ulang tahun saya yang pertama, ayah yang juga seorang surveyor sedang ukur mengukur di hutan Kalimantan, jadi baru pada ulang tahun kedua ini sempet diramein.Yang kung berharap nanti kalau sudah besar Dzifa jadi surveyor yang muslimah seperti Tante Keke yang tidak pernah lupa menjalankan sholat sekalipun sedang bertugas mengukur di hutan dan dikerumuni tawon. Eyang Agoes bersama dengan oom oom dan tante tante calon surveyor yang sedang kemah kerja di Gunung Walad Sukabumi juga pernah singgah ke rumah Dzifa di Cisaat , ini sih ceritanya Kakek dan Nenek Dzifa yang di Sukabumi, Dzifa sendiri belum lahir.Sekian dulu ya Tante, bunda sudah memanggil Dzifa supaya mandi. Salam untuk semua oom dan tante yang baru pulang dari Kareumbi. Dzifa.

Anonim mengatakan...

Kepingan Kecil Kalimat Kenangan Kemah Kerja Kareumbi

Enaknya jadi dosen adalah tidak pernah merasa menjadi tua, karena yang selalu dihadapi adalah para remaja berusia 18 sampai dengan 25 tahun paling banter, dengan segala gaya, atribut dan tingkah khas anak muda, yang selalu riang, bersemangat, optimis . Memang kadang tersadar juga, bahwa jaman sudah berubah, apalagi kalau sedang bernostalgia mendengarkan irama jadul, Dentuman bass Deep Purple sudah jarang terdengar, diganti lagu sendu Ungu. Dara Puspita sudah tak berkumandang, cuma ada Inul Daratista yang asyik bergoyang . Dahulu Eyang Kakung manula ini paling demen kalau dengar lagunya Sting atau The Wings yang telah lama entah sudah terbang ke mana, sekarang cucu cucu balita akan berjoget riang mengikuti dendang Ayu Ting Ting bertanya di mana ke mana ?

Di saat merenung , terlihat sekeping kalimat hanyut terbawa aliran arus sungai bermata air di Kareumbi :
- - - - - - - sudut pandang saya jauh berubah untuk kedua dosen tersebut. Both of you are totally coooool sir ! Proud to be one of your student - - - - - - -
Sejenak terhenyak, terasa hangatnya air mata menggenang di pelupuk mata. Benarkah masih ada yang hirau pada manula usia enam dasawarsa ini ?

Ya Allah,
Engkau tentu melihat

Betapa mereka menahan dinginnya malam mengamati bintang
Untuk menjalankan seruanMu agar memperhatikan bagaimana langit itu ditinggikan

Betapa mereka mendaki bukit, menuruni lembah, menyusuri jalan setapak, merambah semak
Untuk menjalankan seruanMu agar memperhatikan bagaimana gunung itu ditegakkan

Betapa mereka letih berpeluh di bawah terik matahari, menahan dahaga dan lapar
Untuk menjalankan seruanMu agar memperhatikan bagaimana bumi ini dibentangkan
Walau tak terdengar suara adzan, bila tiba saatnya, mereka akan segera menghamparkan sajadah di tengah hutan, untuk melaksanakan perintahMu

Ya Allah, kabulkanlah cita cita mereka untuk menjadi geodet dan geodeta .

Amin.

Bandung 9 Juli 2012. Eyang Kakung